Andris Warta


A.    Latar Belakang
Dalam Sistem Kesehatan Nasional dan Rencana Pokok Program Reformasi di Bidang Kesehatan telah digariskan bahwa tujuan Reformasi Kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesepakatan umum dari tujuan nasional. Permasalahan yang timbul adalah Keadaan lingkungan fisik dan biologis yang belum memadai, dimana baru sebagian kecil saja penduduk/orang yang dapat menikmati air bersih dan penggunaan pembuangan air kotor, sampah basah/kering yang memenuhi syarat kesehatan, selain itu penyakit menular masih banyak diderita oleh masyarakat. (www.depkes.go.id, 2011)
Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, typhus perut, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk. Lalat rumah sering pembawa penyakit, seperti demam tifoid, kolera, disentri, dan antraks. Terbang mentransmisikan penyakit dengan membawa organisme penyebab penyakit ke makanan.  (www.enchantedlearning.com,2011). Penularan penyakit ini terjadi secara mekanis, dimana kulit tubuh dan kaki-kakinya yang kotor tadi. Merupakan tempat menempelnya micro-organisme penyakit yang kemudian lalat tersebut hinggap pada makanan. Oleh karena demikian besar penyebaran penyakit yang dapat ditularkan melalui lalat, maka perlu dilakukan penngendalian lalat dengan cermat. Lalat banyak jenisnya tetapi paling banyak merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (lucilia seritica), lalat biru (Calliphora vomituria) dan lalat latirine (Fannia canicularis). (www.depkes.go.id, 2011)
Setiap kali lalat hinggap disuatu tempat, maka + 125.000 bibit penyakit dijatuhkan pada lokasi tersebut (wikimedia, 2007). Sungguh mengerikan! Prof. Drh. Hastari Wuryastuty, M.Sc, PhD (2005) peneliti di fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyatakan jika seekor lalat yang memiliki berat 20 mg mampu membawa bibit penyakit (virus) sebanyak 10% dari berat badannya,( http://info.medion.co.id,2011).
Lalat mempunyai sistem penglihatan yang sangat baik, yaitu mata majemuk yang tersusun atas lensa optik yang sangat banyak sehingga lalat mempunyai sudut pandang yang lebar. Kepekaan penglihatan lalat ini 6 x lebih besar dibandingkan manusia. Selain itu, lalat juga dapat mengindra frekuensi-frekuensi ultraviolet pada spetrum cahaya yang tak terlihat oleh manusia. Dengan dua kemampuan ini (mobilitas dan penglihatan), lalat dapat dengan mudah mengubah arah geraknya seketika saat ada bahaya yang mengancam dirinya. ,( http://info.medion.co.id,2011).
Untuk merngatasi permasalahan tersebut diatas telah dirumuskan dari salah satu langkah-langkah pelaksanaan upaya kesehatan antara lain pengendalian dampak lalat. Hal ini memerlukan perhatian yang serius, karena masih tingginya penyakit yang disebabkan dan ditularkan lalat.
Salah satu pengendalian dampak lalat secara fisik adalah light trap with electrocutor. Lalat yang tertarik pada cahaya akan terbunuh setelah kontak dengan jeruji yang bermuatan listrik yang menutupi. (www.depkes.go.id, 2011)
Lalat, seperti serangga pada umumnya, mempunyai kepekaan (sensitivitas) terhadap perbedaan panjang gelombang cahaya (warna). Tetapi, tidak semua warna dapat dikenali dan disenangi oleh lalat karena lalat peka terhadap warna tertentu.  Lalat tidak suka dengan warna biru, hitam, dan merah. Sedangkan, warna yang disukai lalat adalah warna alami kayu (kayu yang tidak dicat) dan warna kuning.(Nurjanah,2006)
Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang diperoleh dan dikemukakan sebelumnya tentang permasalahan yang ditimbulkan oleh lalat, dan pengendalian lalat maka peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Pengaruh Variasi Warna Lampu Sebagai Antraktan Pada Light Trap Terhadap Kesukaan Lalat Rumah (Musca domestica)”.
B.    Rumusan Masalah
Dari data yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Pengaruh Variasi Warna Lampu sebagai Antraktan Pada Light Trap terhadap Kesukaan Lalat Rumah (Musca domestica)? ”

C.   Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi Pengaruh Variasi Warna Lampu sebagai Antraktan Pada Light Trap terhadap Kesukaan Lalat Rumah (Musca domestica).

D.   Manfaat Penelitian
1.    Mengetahui Pengaruh Variasi Warna Lampu sebagai Antraktan Pada Light Trap terhadap Kesukaan Lalat Rumah (Musca domestica)
2.    Mengetahui warna yang paling disukai lalat sebagi antraktan yang tepat pada Light Trap.
3.    Sebagai refrensi peneliti lain dalam penelitian yang berhubungan dengan pengendalian vector.
E.    Ruang Lingkup
1.    Materi Penelitian
Materi ini termasuk dalam lingkup Pengendalian Vektor dalam bidang pengendalian lalat rumah.
2.    Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah makan. “X”, karena populasi lalat yang banyak dengan pengendalian light trap yang kurang optimal.
3.    Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2012, sesuai jadwal praktik KTI
4.    Variabel Penelitian
a.    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Variasi Warna Lampu sebagai Antraktan Pada Light Trap Lalat Rumah (Musca domestica). Salah satu pengendalian dampak lalat secara fisik adalah light trap with electrocutor. Lalat yang tertarik pada cahaya akan terbunuh setelah kontak dengan jeruji yang bermuatan listrik yang menutupi. (www.depkes.go.id, 2011)
b.    Variable dependen dalam penelitian ini adalah Kesukaan Lalat Rumah (Musca domestica). Lalat, seperti serangga pada umumnya, mempunyai kepekaan (sensitivitas) terhadap perbedaan panjang gelombang cahaya (warna). Tetapi, tidak semua warna dapat dikenali dan disenangi oleh lalat karena lalat peka terhadap warna tertentu.  Lalat tidak suka dengan warna biru, hitam, dan merah. Sedangkan, warna yang disukai lalat adalah warna alami kayu (kayu yang tidak dicat) dan warna kuning.(Nurjanah,2006)
c.    Variable pengganggu dalam penelitian ini adalah cahaya yang berbeda.

F.    Keaslian Penelitian
Penelitian ini didukung oleh penelitian lain yaitu oleh Nugoro tentang “Pengaruh warna agar – agar olahan merek X terhadap kesukaan lalat” Potekkes:2004. Hasilnya bahwa ada Pengaruh warna agar – agar olahan merek X terhadap kesukaan lalat
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah variable bebasnya, yaitu Variasi Warna Lampu sebagai Antraktan Pada Light Trap Lalat Rumah (Musca domestica), sedangkan penelitian diatas adalah warna agar-agar.


G.   Kerangka Konsep





 

 
H.   Hipotesis
Ada Pengaruh Variasi Warna Lampu sebagai Antraktan Pada Light Trap terhadap Kesukaan Lalat Rumah (Musca domestica).

I.      Jenis Penelitian
Berdasarkan manfaat atau kegunaannya adalah apllied research, diharapkan selesai penelitian ini, dapat diaplikasikan oleh pengusaha rumah makan atau masyarakat untuk pengendalian lalat rumah.
Berdasarkan metodanya adalah eksperimen posttest only design. Penelitian ini telah melakukan intervensi kemudian dilakukan pengukuran.(Notoatmodjo,2010).


Contoh Perangkap Lalat
0 Responses

Posting Komentar